Magazine of Nursing Community (MAGNUM) edisi 2012
Saat ini dunia komunikasi dan informasi sangat
berperan dalam kehidupan manusia. Hal ini menjadi kewajiban bagi mahasiswa
khususnya mahasiswa keperawatan dimana fokus pembelajarannya adalah ilmu
kesehatan yang perkembangannya sangat pesat, oleh karea itu sangat penting
untuk para calon-calon perawat ini
selalu memperbarui wawasaannya. HIMIKA khususnya divisi MEDFOKOM memfasilitasi kebutuhan mahasiswa PSIK FK UGM untuk memperbarui informasinya
dunia keperawatan dengan menerbitkan majalah MAGNUM edisi 2012. Bertemakan “Membangun Karakter di Negeri
Sendiri” majalah MAGNUM mengangkat informasi yang meliputi kurikulum beberapa
institusi serta PSIK FK UGM, kegiatan HIMIKA, HUT Internasional Nursing Day dan
gudang prestasi mahasiswa PSIK FK UGM. Untuk mengangkat informasi- informasi
tersebut tim redaksi membutuhkan usaha yang cukup melelahkan.
Dalam menentukan
tema majalah kami mengalami kesulitan karena beberapa kali ide kami dianggap
kurang menarik. Setelah berdiskusi untuk kedua kalinya akhirnya kami sepakat
untuk mengangkat tematentang kurikulum
institusi keperawatan dan akhirnya kami memberi nama tema “Membangun Karakter
di Negeri Sendiri”. Kesulitan yang dihadapi pertama kali adalah dari tim reporter dan tim kajian dari divisi
KASOSTRAD. Kendala yang dihadapi tim reporter adalah sulitnya menemui
narasumber yang sibuk dan bertepatan dengan hari libur sehingga sulit untuk
menempatkan waktu. Namun pada akhirnya tim reporter bisa mengatasi kendala
tersebut dan mendapatkan informasi yang diharapkan. Bagi tim pengkaji yaitu
KASOSTRAD yang mengkaji tentang
kurikulum institusi-institusi keperawatan di Jogja menemui kendala kurang
bersedianya pihak institusi untuk diwawancarai tentang kebijakan kurikulum yang
dipakai pada institusinya. Tim pengkaji harus beberapa kali menghubungi pihak
institusi serta harus bolak-balik ke institusi
untuk mengkonfirmasi kesediaan narasumber. Target tim redaksi MAGNUM
adalah mengangkat kebijkan kurikulum
dari empat institusi yang pada akhirnya
hanya mendapatkan dua informasi dari empat institusi tersebut. Perjalanan
pembuatan majalah tak berhenti sampai
disini. Tim editor juga mendapatkan dampak dari sulitnya mendapatkan inforamsi
narasumber sehingga tim editor harus mengedit artikel lumayan “ngebut”akibatnya
ada sedikit kata yang kurang diteliti namun hal ini bisa diatasi. Tim layouter
sudah membuat layout jauh-jauh hari, hal ini memudahkan kami untuk mempercepat
mencetak majalah namun tak disangka setelah masuk ke percetakan pihak
percetakan mengatakan bahwa layout kami bagus namun kurang tepat posisinya
dalam penempatan artikelnya. Pihak
percertakan membantu kami untuk mengtasi hal tersebut sehingga kami harus
bolak-balik kesana. Selain masalah layout kami juga dihadapkan oleh timbulnya
ide dari percetakan yaitu menolak mencetak
majalah kami. Tim kami sempat drop sekali karena bagaimana mungkin
dengan sedikit waktu yang tersisa kami bisa mencari percetakan lain dan kami
sudah memasukkan majalah sudah lama tapi dengan mudahnya pihak percetakan
tiba-tiba meng’cancel’. Kami juga memikirkan nego harga yang mungkin muncul apabila kami memasukkan
majalah ke percetakan lain. Kami terus mengusahakan agar pihak percetakan tidak
menolaknya, setelah dilansir ternyata pihak percetakan salah paham (miss
communication) dengan salah satu tim redaksi kami. Hal tersebut bisa kami atasi
sehingga pihak percetakan berkenan kembali mencetak majalah. Setelah majalah
MAGNUM jadi kami benar-benar lega sekali karena sesuai dengan harapan kami.
Mungkin memang terdapat beberapa kekurangan dari penyusunan dan isi majalah
MAGNUM dikarenakan kurangnya ketelitian tim redaksi. Harapan kedepan adalah majalah
MAGNUM ini bisa lebih berbobot dan lebih baik lagi. Semoga majalah MAGNUM bisa
memberi manfaat dan selamat membaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
yang mau komentar monggo