Jumat, 28 September 2012

Dampak Keberadaan ILMIKI Terhadap Institusi Keperawatan di Indonesia


Institusi keperawatan telah tersebar di seluruh Indonesia mulai dari Aceh sampai Papua. Di Indonesia terdapat ratusan bahkan mungkin ribuan institusi keperawatan. Hendaknya ada satu organisasi yang mampu menyatukan dan mengikat seluruh institusi tersebut. Bukan hanya menyatukan, namun diharapakan nantinya mampu memberikan dampak positif terhadap institusi-institusi keperawatan serta profesi perawat itu sendiri.
            ILMIKI (Ikatan Lembaga Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia) adalah sebuah organisasi yang menghimpun seluruh mahasiswa keperawatan di seluruh institusi di Indonesia. ILMIKI  diharapkan mampu menyatukan seluruh institusi di seluruh Indonesia. Namun,mengingat banyak nya institusi keperawatan di Indonesia,belum semua institusi keperawatan dapat di sentuh oleh ILMIKI. Ditambah lagi beberapa tahun terakhir ini banyak sekolah tinggi kesehatan yang baru terbentuk.
            Beberapa program kerja di susun oleh pengurus ILMIKI yang bertujuan untuk mempererat rasa persaudaraan antar institusi,melatih para mahasiswa agar nantinya dapat menjadi perawat yang kompeten,menumbuhkan rasa bangga para mahasiswa terhadap profesi perawat, mengembangkan profesi keperawatan, serta mengangkat dan memperjuangkan hak perawat itu sendiri seperti yan akhir-akhir ini banyak diberitakan tentang pengesahan RUU Keperawatan. Semua hal tersebut di rancang agar nanti nya dapat memberikan dampak postif dan menyatukan seluruh institusi keperawatan di Indonesia.
            Beberapa tahun terakhir ini, banyak institusi-institusi keperawatan yang baru terbentuk. Baik SMK keperawatan, akademik keperawatan, maupun sekolah tinggi kesehatan. Tidak jarang institusi tersebut di bentuk bukan untuk pendidikan melainkan hanya untuk kepentingan bisnis semata. Hal ini tentulah akan merugikan profesi perawat maupun institusi keperawatan lain.
Selain itu, kurang merata dan kurang seragam nya sistem pendidikan keperawatan di seluruh institusi mengakibat kan lulusan setiap institusi memiliki kompetensi yang berbeda. Hal ini tentu akan mengakibatkan kerugiaan bagi institusi keperawatan itu sendiri. ILMIKI seharus nya tanggap dengan memberikan masukan terhadap AIPNI karena AIPNI lah yang memiliki wewenang mengenai kurikulum pendidikan keperawatan di Indonesia.
Beberapa program kerja yang dirancang oleh pengurus ILMIKI antara lain Nersvaganza. Nersvaganza merupakan kegiatan yang memfasilitasi kreativitas mahasiswa keperawatan dan bertujuan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam berbagai keterampilan demi menghadapi globalisasi terutama di bidang Nurses Services dalam Lomba Cerdas Cermat, Debat Bahasa Inggris, Seminar Nasional, Nursing Expo, dan City Tour.
Kegiatan  tersebut bertujuan menggali pengetahuan di bidang keperawatan, menjalin kebersamaan antar mahasiswa keperawatan, serta menjadikan mahasiswa keperawatan yang lebih profesional, peka, caring, dan kritis terhadap segala hal. Perawat dengan kepribadian baik dan memiliki konsep diri yang baik juga akan mempengaruhi suatu sistem, regulasi, dan prosedur Keperawatan di Indonesia kearah yang lebih baik. Tentu hal ini akan memberikan dampak postitif kepada institusi keperawatan itu sendiri.
LKMM (Latihan Kepemimpinan dan Manajemen mahasiswa) merupakan salah satu agenda nasional ILMIKI. Program  ini diharapkan mampu membentuk jiwa kepemimpinan mahasiswa keperawatan di Indonesia. Serta memberikan bekal manajemen kepada mahasiswa keperawatan karena seorang perawat sanat berkaitan erat dengan manajemen. Sehingga pada akhirnya terbentuk lah perawat perawat yang kompeten dan mampu bersaing dengan perawat-perawat di luar Indonesia.
Sidang tahunan ILMIKI merupakan Agenda wajib ILMIKI yang bertujuan untuk :
1.      Mengevaluasi agenda-agenda kerja dan kinerja kepengurusan ILMIKI selama satu tahun yang lalu.
2.     Membahas dan merumuskan rencana strategis kelembagaan untuk satu tahun ke depan.
3.     Mempererat kebersamaan antar mahasiswa S1 Keperawatan seluruh Indonesia.
4.     Sebagai wahana untuk membangun kepekaan mahasiswa keperawatan Indonesia terhadap masalah profesi perawat di Indonesia.
5.     Sebagai momentum peningkatan kualitas pendidikan Indonesia dan untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Indonesia  dalam  menghadapi tantangan global.
Diharapkan melalui siding tahunan ini, ILMIKI dapat memperbaiki kinerja nya menjadi lebih baik lagi dan mengevaluasi hal-ha yang belu tercapai sehingga nantinya dapat tercapai.
            Kongres ILMIKI merupakan titik tolak evaluasi perjalanan ILMIKI dan permusyawaratan antar anggota ILMIKI untuk kembali menetapkan tujuan, gerak langkah ILMIKI ke depan nya.
              Internasional Nurses Day  merupakan awal Gerakan Nasional Kebangkitan Perawat Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Kegiatan ini dilakukan untuk mendorong adanya Undang-Undang Praktek Keperawatan di Indonesia yang telah lama diupayakan Komunitas Keperawatan namun belum mendapat respon optimal dari pihak terkait.
            Selain itu, ada beberapa agenda wajib dan agenda nasional ILMIKI lain nya seperti Temilnas dan Rakernas. Agenda tersebut diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan di dalam ILMIKI dan juga untuk membangun ILMIKI lebih baik lain ke depan nya.
            Kegiatan yang saat ini sedang gencar dilakukan ILMIKI adalah mengawal pengesahan RUU Keperawatan. Mengapa RUU keperawatan perlu disah kan? Perawat terkadang dipandang sebelah mata oleh masyarakat umum. Kesan yang ditangkap oleh masyarakat ketika mendengar profesi perawat tidak pernah jauh dari kesan judes, tidak peduli dan suka ngerumpi. Hal ini semakin diperburuk dengan ulah media dan produsen film yang menampilkan kesan perawat buruk melalui gelar tambahan seperti ngesot atau keramas.
            Citra perawat ini seharusnya segera dihapus dengan ditegakkannya sebuah legislasi yang bersifat formal dan mengikat yaitu UU Keperawatan. Kepastian dan jaminan hukum ini tidak hanya bagi profesi perawat tetapi juga bagi masyarakat yang akan memanfaatkan pelayanan keperawatan. Masyarakat akan menerima asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan dan dijamin hak-haknya melalui regulasi keperawatan ini. Citra perawat akan meningkat dengan standar professional yang ditetapkan UU Keperawatan dan masyarakat akan terpenuhi hak-haknya atas asuhan keperawatan yang holistik. Setidak alasan tersebutlah yang menjadi latar belakang perlunya UU Keperawatan di Indonesia.
            ILMIKI sebagai lembaga mahasiswa keperawatan melakukan aksi.antara lain:
            1.Koordinasi ANSI nasional mahasiswa keperawatan tanggal 12 Mei 2007 dan press release.
            2.Bersuara dalam rakernas PPNI, 25 -27 Maret 2008
            3.Press Release tanggal 10 Mei 2008 di Jakarta Convention Centre
            4.Koordinasi aksi nasional mahasiswa keperawatan tanggal 12 Mei 2008.
            5.Audiensi dengan komisi 9 DPR RI, 12 Mei 2008
            6.Gabung dalam tim gerakan nasional sukseskan UU keperawatan sampai Semarang.
            7.Bersuara dalam Workshop Nasional PPNI 30 Juli 2008 tentang amandemen draft 20 UU Keperawatan
            8.Diskusi Publik Nasional Mahasiswa Keperawatan tanggal 22 November 2008 tentang UU Keperawatan

            Salah satu aksi nyata ILMIKI adalah turun ke jalan di Bundaran Hotel Indonesia untuk menuntut komitmen Pemerintah dan DPR untuk mengesahkan RUU Keperawatan pada tahun 2011. Mahasiswa Keperawatan tidak terlepas dari kewajiban memperjuangan RUU Keperawatan. Status mahasiswa yang masih dalam tahap akademis bukan berarti terlepas dari perjuangan profesi. Mahasiswa yang memiliki peran sebagai agent of change dan pressure group justru memiliki peran yang cukup penting.
            Masa depan mahasiswa keperawatan yang tidak terlepas dari profesi perawat menjadi alasan terbesar atas keterlibatan mahasiswa ini. Terlepas menjadi apa pun di masa depan mahasiswa kelak, profesi perawat akan menjadi major dalam pilihannya.Kedudukan mahasiswa yang berada di middle class dalam masyarakat menjadikan mahasiswa menjadi penghubung antara kaum alit dan kaum elit. Mahasiswa dapat menjadi kelompok penekan disamping posisinya sebagai yang terdekat dengan masyarakat yang merasakan langsung pelayanan kesehatan.
            Belum adanya kewajiban menjalankan kewajiban profesi menjadikan mahasiswa lebih mobile untuk melakukan berbagai bentuk perjuangan mengesahkan RUU Keperawatan.Bentuk perjuangan yang dapat dilakukan mahasiswa dapat memiliki banyak alternatif. Turun ke jalan untuk memberikan tekanan ke pengambil kebijankan dan memblow-up isu ke media menjadi salah satu alternatifnya. Jumlah mahasiswa yang banyak dan dapat dikerahkan pada waktu tertentu akan menyumbang massa yang sangat berarti untuk menggandakan pengaruh yang hasilkan sebuah aksi massa.
            Dengan demikian, sudah jelas lah bahwa ILMIKI memiliki dampak yang besar bagi Institusi keperawatan di Indonesia, dan juga bai Profesi Perawat itu sendiri. Namun demikian hendak nya ILMIKI memperbaiki beberapa sistem nya, agar seluruh institusi keperawatan di Indonesia dapat terengkuh dan ILMIKI semakin maju ke depan nya, sehingga memberikan dampak yg besar tidak hanya bagi keperawatan tetapi juga bagi Indonesia  sama seperti Lembaga Mahasiswa di Indonesia lain nya. (Herlina Novita Silaban)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

yang mau komentar monggo

Selamat Datang

Welcome to our blog..

Tentang Kita

Foto saya
Bersama HIMIKA mewujudkan civitas keperawatan untuk terus kreatif, inovatif, kritis, berkompeten, dan aspiratif serta bermoral dalam hal keorganisasian, keilmuan, pelayanan masyarakat, dan penelitian untuk menghadapi persaingan dunia global dalam dunia keperawatan

Followers

Search This Blog